Thursday, November 17, 2016

Jangan Lakukan Kepada Orang Lain Hanya Dirimu

Judul posting mungkin dapat dipahami, diterjemahkan, atau ditafsirkan secara global tetapi akan dipersempit lagi ke arah kehidupan sehari-hari. Apa yang dimaksud dengan judul diatas atau judul posting ini?, "Jangan Lakukan Kepada Orang Lain Hanya Dirimu". Tidak jauh dari kata "contohnya" atau "misalnya", tetapi kedua kata tersebut kadangkala memang terjadi dikehidupan kita atau di lingkungan kita tinggal, bekerja, atau yang terjadi dengan teman kita.

Fakta pertama yang sering terjadi:
Atasan kita suatu saat sedang terkena cipratan dari BIG BOSS atau atasannya lagi, merasa bete, kesal, dan tidak dapat marah balik maka hal yang pertama dilakukan adalah mencari anak buah, dan eng..ing..eng..tidak ada angin tidak ada badai tiba-tiba sang anak buah tertimpa tangga, tertimpa buah durian satu karung, terus dibanjur air se-ember.
Secara psikis orang dengan tipe ini adalah tipe orang yang pecundang atau atasan yang pecundang, tidak dapat menerima kalau dirinya salah dan seharusnya mencari atau menganalisa kesalahannya dimana, apa, dan bagaimana solusinya. Tetapi karena malas berpikir beliau menumpahkan emosinya ke anak buah atau bawahannya yang notabene tidak salah apa-apa.
Masalah kecil dijadikan besar, seperti anak buah telat 5-10 menit akan menjadi kesalahan yang sangat besar, padahal beliau sendiri telat sampai setengah jam setiap harinya. Cara mengatasinya? "Tabah dan Sabar".

Fakta kedua yang kadangkala terjadi:
Masa berpacaran memang indah, serasa dunia milik berdua. Tapi apa yang terjadi jika pasangan yang disukai menolak atau hubungan tersebut putus ditengah jalan. Depresi?pasti, cengengesan sendiri?kalau ini tidak mungkin kecuali sudah cinta akut. Keadaan psikis yang terjadi biasanya pasangan yang depresi ini mencari pasangan lainnya dan melakukan hal yang pasangan dulunya melakukan kepadanya. Bingung ya?(jangan ketawa), jadi dulu pacarnya si B memutuskan si A, si A depresi karena saking cinta dan sukanya. Lalu si A mencari pacar lagi, selang jalan beberapa waktu lalu terpelatuk itu psikis yang dulu diputus sama si B, muncul lah kepermukaan. Si A memutus si C (pacar barunya) dengan cara yang sama dulu si B memutuskan dia.

Fakta ketiga yang sering terjadi:
Suami dirumah kurang peduli, kurang perhatian, dan sama sekali tidak romantis. Kemudian sang istri dari suami tersebut mulai menggoda-goda teman sejawat atau teman di kantor agar tertarik dengan dirinya, lalu setelah ada yang jatuh tertarik perempuan ini mulai membalas yang seharusnya dia terapkan kepada suaminya tetapi tidak mampu. Seperti contohnya:
W: "Kamu manis pakai baju itu, beli dimana?"
P: "Makasih, beli di toko deket mall x"
W: "Mahal ga harganya, kalau engga mau donk buat suami saya (pura-pura perhatian dengan suaminya padahal benci).
P: "Engga kok, harga standar. Boleh-boleh aja, kasih tau aja kalau mau dianter".
W: "Nanti kamu ada yang marah ga?(sambil nyengir menggoda).
P: "Gak kok, biasa-biasa aja".
W: "Oke, nanti kita sambil maem siang yah (sok2 imutnya keluar).
P: "Boleh, jadi kayak ngedate nieh (cengengesan kesenengan, kapaan lageee...).
W: "Iya donk, kita ngedate aja yuk sekalian...(senyum iblis...).
P: "...............salting.........".
****** Setelah hari H yang ditunggu-tunggu tidak datang-datang *******
P: (Terpaksa nanya...) "Hei..jadi ga ngedatenya?".
W: (Tertawa senang dalam hati) "Ngedate ke Hongkong..!!".
P: ",,,,,,,,,,, Bingung ..........".
***** Sakit hati plus meleleh sakit hati *****

Ternyata setelah si pria menganalisa perempuan tersebut melakukan hal tersebut kepada pria-pria lainnya juga. Mungkin pria ini hanya bingung dan berucap dalam hati "Sialan". Tetapi pada faktanya, hal tersebut adalah merupakan psikis akut yang secara tidak sadar dilakukan oleh sang perempuan dikarenakan kecewa di hati yang terdalam kepada suaminya tetapi tidak dapat diungkapkan atau bisa jadi tidak kuat untuk diungkapkan. Maka ia melakukan hal yang dia alami kepada orang lain agar orang lain merasakan apa yang ia alami. Tidak fair memang untuk orang-orang disekitarnya, tetapi merasa kasihan pun ada kepada tipe orang seperti ini, dan yang mengkhawatirkan adalah keselamatan dirinya sendiri jika ia bertemu atau salah menerapkan kepada pria yang lebih psiko dari dirinya.

Kisah-kisah diatas memang terdapat kata contoh, seperti, atau misalnya tetapi jangan salah hal-hal tersebut kadangkala memang terjadi dikehidupan nyata. Penulis disini menyatakan bahwa orang-orang dengan psikis diatas adalah pecundang dan tidak mempunyai masa depan yang cerah. Terus harus bagaimana?

Untuk contoh kejadian 1 diatas: Anda seorang atasan, harusnya dapat menerima kritik, saran, amarah, dan sebagainya jika memang Anda melakukan kesalahan. Akui itu!jangan limpahkan kekesalan kepada orang lain, jika itu dilakukan Anda adalah seorang atasan yang Abal-abal.

Untuk contoh kejadian 2 diatas: Hanya karena diputus pacar Anda harus melakukan hal yang sama pada orang lain?Bodoh sekali!!Sampai kapan akan seperti itu?lama-lama Anda akan jomblo samapi isdet. Anda tidak akan mempunyai kehidupan seperti kehidupan mantan pacar Anda. Anda jadi psiko tetapi mantan pacar yang dulu malah mempunyai kehidupan yang bahagia. Jangan lakukan itu pada diri Anda sendiri!Yakin bahwa Anda akan lebih baik dari Anda yang dahulu, sadari kesalahan dan kekurangan Anda sewaktu masih menjadi pacar si B, perbaiki, sempurnakan, dan bahagiakan calon yang berikutnya!

Untuk contoh kejadian 3 diatas: Anda seorang perempuan dan istri. Jika kejadian 3 terjadi pada Anda sebaiknya Anda tegaskan kepada suami, jika tidak maka jangan ganggu dan mempermainkan orang lain!!Anda dan keturunan Anda akan sial kehidupan cintanya, percaya atau tidak karma pasti ada!. Bagaimana solusinya?, bicarakan pada suami. Jika Anda sudah mengutarakan kepada suami, Anda dapat melihat sikap suami sebenarnya apakah memang dia tidak cinta Anda, tidak sayang Anda, dan apakah hanya terpaksa menikah dengan Anda. Semua dapat terlihat, jika hasilnya mengecewakan maka ceraikan saja dan cari suami baru. Jangan takut!!jika kepribadian Anda untuk seorang wanita adalah baik maka akan ada pria yang akan tertarik. Kuncinya adalah tegas!!Suami Anda harus menghargai Anda sebagai seorang istri, jika tidak peduli ya itu ceraikan saja. Mungkin suami Anda sudah punya istri lagi diluar sana.

Kesimpulannya adalah jadilah seorang yang tangguh dikehidupan ini, jangan menjadi duri bagi orang lain atau mempermainkan hati orang lain demi pembalasan dendam Anda yang tidak dapat dilakukan kepada orang yang melakukannya kepada Anda. Hargai orang lain, jadilah orang yang bijak, jika hal tersebut dilakukan saya yakin akan banyak teman dekat Anda yang membantu. Semoga bermanfaat.